Brno, Republik Ceko — Pedro Acosta kembali membuktikan bahwa ia bukan sekadar pembalap muda bertalenta — ia adalah petarung sejati. Di tengah pertarungan sengit Czech GP, Acosta finis di posisi kedua, hanya terpaut tipis dari kemenangan, dan bahkan masih berpotensi naik menjadi juara jika penyelidikan terhadap Marc Márquez membuahkan penalti.
Namun bagi Acosta, podium ini bukan sekadar angka di papan klasemen. Ini adalah kemenangan emosional — sebuah bukti bahwa ia berhasil melewati salah satu masa tergelap dalam kariernya.
"Jujur saja, ini adalah awal musim tergelap dalam hidup saya," ungkap Acosta dengan suara bergetar. "Saya melihat banyak orang menyerah, banyak tekanan, dan saya pun nyaris kehilangan arah. Tapi sekarang, bisa kembali ke podium rasanya sangat luar biasa."
Acosta tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya di balik layar.
"Terima kasih untuk seluruh tim KTM, semua yang di rumah, yang mendukung saya — mulai dari Miguel, pelatih saya Adrid, Morales yang selalu hadir, dan bahkan saya sendiri, yang berusaha tetap kuat ketika momen-momen sulit datang," ucapnya.
Tak hanya itu, Acosta juga mempersembahkan hasil ini untuk sosok bernama Faulg Gómez — seseorang yang tampaknya sangat berarti baginya. "Balapan hari ini tidak berjalan seperti yang saya bayangkan, tapi saya mendedikasikan podium ini untuknya."
Ketika ditanya soal insiden antara Pecco dan Marc Márquez di lap-lap akhir, Acosta menjawab dengan singkat namun penuh makna, "Itu adalah kegilaan. Tapi beginilah balapan. Saya hanya mencoba tetap fokus."
Dengan podium ini, Acosta menunjukkan bahwa usia muda bukanlah batasan untuk kedewasaan dalam berpikir dan bertarung. Ia mungkin belum meraih posisi teratas hari ini — tapi ia sudah menang dalam hal keberanian.
“The Shark is back. And he's hungrier than ever.”