Balaton Park Circuit menjadi saksi dominasi Marc Márquez yang kembali tampil luar biasa dengan meraih kemenangan ketujuh beruntun di MotoGP musim ini. Bersama Ducati, Márquez tidak hanya mengukuhkan statusnya sebagai penantang utama gelar juara dunia 2025, tetapi juga menunjukkan betapa sulitnya menghentikan dirinya ketika berada dalam performa terbaik.
Balapan sejatinya tidak berjalan mulus sejak awal. Pada tikungan pertama lap pembuka, Márquez terlibat kontak sengit dengan Marco Bezzecchi. Situasi itu sempat membuatnya harus melebar dan kehilangan momentum.
“Di tikungan pertama saya melihat Marco ada di dalam, jadi saya lepas rem lebih awal dan keluar lebih lebar karena tidak ingin ada masalah. Tapi di tikungan kedua saya tidak menyangka dia tetap pakai gigi pertama, saya menyentuh bagian belakang motornya. Untungnya saya bisa menyelamatkan motor, dan dia tetap melanjutkan balapan,” jelas Márquez.
Setelah insiden tersebut, strategi Márquez berubah. Dengan menggunakan ban medium, ia mampu menjaga kecepatan stabil ketika rival-rivalnya mulai mengalami degradasi pada ban soft. Perlahan namun pasti, pembalap Spanyol itu mulai menyerang dan akhirnya mendominasi jalannya balapan.
“Awalnya saya cukup sabar, tapi ketika saya melihat ban soft mereka mulai menurun, saya langsung menyerang. Ritme saya sangat bagus, saya merasa mengalir dengan sempurna di lintasan. Rasanya luar biasa,” tambahnya.
Kemenangan ini bukan hanya menambah koleksi trofi Márquez, tetapi juga menegaskan bahwa dirinya kini berada di level berbeda. Kombinasi pengalaman, kecerdikan strategi, dan performa Ducati membuatnya semakin sulit dikejar di klasemen.
Dengan tujuh kemenangan beruntun, Márquez kini semakin dekat dengan gelar juara dunia ke-9 dalam kariernya. Balaton Park menjadi titik penegasan bahwa “The Ant of Cervera” kembali dalam performa terbaik, dan siap menulis sejarah baru bersama Ducati.